Kisah Rani π
Saat Hati Tak Lagi Dikejar, Tapi Dicari
Namanya Rani. Ia bukan selebgram, bukan juga gadis yang selalu dikelilingi penggemar. Ia hanya perempuan sederhana yang bekerja di sebuah kafe kecil di sudut kota Bandung. Tapi satu hal yang tak pernah berubah: ia punya hati yang besar untuk mencintai seseorang.
Selama dua tahun, ia diam-diam menyukai Dimas — pelanggan tetap yang sering datang hanya untuk memesan kopi hitam dan duduk di pojok dekat jendela. Dimas jarang bicara. Tapi tatapannya... selalu membuat Rani ingin tahu lebih jauh tentang dirinya.
Masalahnya, setiap kali Rani mencoba mendekat, Dimas justru menjauh. Hingga akhirnya, Rani berhenti mencoba. Ia lelah. Ia merasa cinta sepihak itu sudah cukup menyakitkan.
Sampai suatu malam, Rani menonton video pendek tentang “cara memahami bahasa bawah sadar seseorang dalam hubungan”. Awalnya ia mengira itu cuma motivasi biasa. Tapi penjelasannya sangat logis — tentang bagaimana emosi dan persepsi bisa diatur dengan pola tertentu.
Ia memutuskan mencoba. Tanpa sadar, cara Rani berbicara, tersenyum, dan bahkan menatap mulai berubah. Ia tidak lagi berusaha keras untuk menarik perhatian. Ia hanya... menjadi versi terbaik dari dirinya yang tenang dan percaya diri.
Beberapa minggu kemudian, sesuatu yang aneh tapi indah terjadi. Dimas datang seperti biasa. Tapi kali ini, dialah yang memulai percakapan.
“Ran, kamu kelihatan beda sekarang. Tenang banget, tapi entah kenapa aku jadi penasaran terus sama kamu.”
Rani hanya tersenyum, tanpa tahu bahwa malam itu akan menjadi awal kisah yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya...
Lalu, apa sebenarnya yang Rani pelajari malam itu? Ternyata bukan mantra, bukan juga trik murahan. Ia mempelajari sesuatu yang disebut orang sebagai “Rahasia Daya Tarik Tak Terbantahkan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar